KUTIPAN: DILEMA KUMBAKARNA

"Wahai Raja Agung! Dengan tidak mengindahkan prinsip ketatanegaraan, kau menuju jurang kehancuran. Jika kau bermasalah dengan Rama dan Lesmana, harusnya kau tantang mereka bertarung. Kau bisa kalahkan dan bunuh mereka. Baru setelah itu, kau bisa boyong Sinta. Jika itu yang kau lakukan ada kemungkinan Sinta akan jatuh kagum kepadamu dan dengan demikian, kau punya kesempatan untuk mendapatkan hatinya. Seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir, ia akan mengikuti laki-laki pemenang. Kau sama sekali tidak minta nasihat kami sebelumnya. Setelah kau berbuat dan menebar benih permusuhan dengan Rama, kau baru minta nasihat kami. Tapi, sekarang sudah terlambar. Apa yang kau lakukan sama sekali tak mencerminkan tindakan seorang raja."



"Kini yang berlalu biarlah berlalu, tapi kehormatan tetap harus dibela. Barangkali yang kau lakukan memang salah. Demikian pula, dengan cara yang kau tempuh. Kau lakukan langkah yang semestinya dilakukan paling akhir. Tapi, itu tidak masalah. Aku akan binasakan Rama. Jangan takut. Mungkin satu atau dua panahnya akan melukaiku. Meskipun demikian, aku akan bunuh dia dan tenggak habis darahnya. Kemenangan akan menjadi milikmu. Kanda, jangan khawatir. Pikirkan saja hal lain."

C. Rajagopalachari, Kitab Ramayana: Kisah Agung Sepanjang Masa, hal 332-333

Komentar

Postingan Populer